TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Sejumlah Lora (sebutan putra kiai) se-Madura menggelar pertemuan tertutup di kediaman Ketua PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul) di Surabaya, Sabtu (4/5/2019).
Para putra ulama tersebut sebelumnya merupakan pendukung Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Di dalam pertemuan tersebut, para lora bersepakat untuk menjaga perdamaian dan persatuan umat pasca Pilpres 2019. Satu di antara pertimbangan mereka adalah untuk kepentingan umat.
“Pada intinya para Lora sepakat bersatu demi kepentingan aswaja, kepentingan umat, kepentingan rakyat dan memperkokoh ukhuwah,” kata Gus Ipul usai pertemuan di Surabaya, dikutip dari rilis yang diterima redaksi Surya.co.id, Sabtu (4/5/2019).
Pertemuan kali ini diinisiasi oleh KH Mahrus Malik, pesantren Jrengoan, Sampang. Para Lora yang hadir dalam pertemuan menilai perbedaan dukungan dalam Pilpres adalah sebuah rahmat.
Sehingga, sekalipun ulama berbeda pendapat di politik, namun pada akhirnya tetap bersatu. Selain itu, mempertimbangkan arahan ulama, para Lora juga bersepakat untuk melawan berita hoaks sekaligus provokasi yang memecah belah umat.
“Kami hanya akan mengikuti gerakan yang direstui dan dikendalikan oleh para kiai,” kata Gus Ipul.
Sementara itu, Gus Abdurrozaq Sholeh, dari Pesantren Bahrul Ulum, Jombang menyatakan bahwa Pilpres sudah selesai. Pihaknya meminta seluruh santri tetap tenang.
Termasuk tidak mengikuti gerakan People Power yang digagas oleh Amien Rais.
“Saya mengimbau masyarakat tidak perlu ikut gerakan people power yang digagas Amien Rais. Saya pendukung utama 02 (Prabowo-Sandi), tapi tidak akan mendukung gerakan itu. Kami para Gus dan Lora hanya akan ikut gerakan dalam kendali kiai, bukan Amien Rais,” kata Gus Abdurrozaq.
http://www.tribunnews.com/regional/2019/05/05/putra-kiai-pendukung-prabowo-sandi-tolak-renaca-people-power-yang-digagas-amien-rais
No comments:
Post a Comment