Bagi penikmat film tanah air, tentu nggak asing lagi dengan serial laga tahun 90’an yang bertajuk Wiro Sableng.
Diadaptasi dari novel populer karya mendiang Bastian Tito, tokoh fiksi pendekar pembela kebenaran ini telah menempati hati masyarakat Indonesia dari masa ke masa hingga mengalami penyegaran beberapa kali.
Tahun 1988 dan 1989, Wiro Sableng mulai masuk ke industri film layar lebar tanah air.
Karena perhatian masyarakat yang cukup besar, film yang kental dengan olahraga bela diri khas Indonesia ini pun diadaptasi menjadi serial televisi pada 1994 hingga 2002.
Nggak berhenti sampai disitu, versi terbaru film Wiro Sableng yang bertajuk ‘Wiro Sableng Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212’ telah didaur ulang ke layar lebar dan menembus lebih dari 1,5 juta penonton.
Hebatnya lagi, film yang diproduseri oleh Sheila Timothy ini berhasil menjadi film Indonesia terlaris ke-6 tahun 2018.
Sebagai generasi terbaru dari rentetan film dan serial Wiro Sableng yang pernah ada, banyak penyegaran yang dimunculkan pada setiap transformasi film Wiro Sableng. Apa saja?
Gaya Wiro Sableng yang serba berantakan
Sebagai pemeran utama, penampilan Wiro Sableng versi Vino G. Bastian dan pemeran sebelumnya Herning Sukendro, cukup kontras berbeda.
Dalam versi remake-nya, karakter Wiro Sableng yang diperankan langsung oleh anak dari sang author ini tampak lebih kekinian. Mulai dari kostum, latar peristiwa, hingga konsep angka 212 yang sengaja didesain berbeda dengan serial terdahulunya.
http://www.tribunnews.com/seleb/2018/11/06/wiro-yang-dulu-bukanlah-yang-sekarang-ini-5-transformasinya-dari-masa-ke-masa
No comments:
Post a Comment