Pages

Wednesday, March 6, 2019

Tidak Ada Seorangpun yang Tahu Kapan dan Dimana Teroris Akan Melakukan Aksinya kata Kepala BNPT

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bangsa Indonesia akan menggelar pesta demokrasi pada bulan April 2019 mendatang dengan  menggelar Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres).

Dengan adanya Pileg dan Pilpres tersebut tidak menutup kemungkinan bagi sekelompok teroris untuk melakukan aksinya guna menunjukan eksistensi kelompok mereka.

Melihat kondisi itu, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melalui Direktorat Pembinaan Kemampuan di Kedeputian II bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan  menggelar Latihan Mitigasi Aksi Terorisme Integratif (Kementerian/Lembaga/Dinas/ Instansi, Polri dan TNI dalam rangka Pengamanan Pemilu Legislatif dan Presiden Tahun 2019. Upacara penutupan dan simulasi  latihan tersebut digelar di Lapangan Silang Monas dan di Stasiun Gambir, Rabu (6/3/2019).

“Hari ini kita latihan mitigasi, keterpaduan semua unit penanggulangan terorisme baik itu dari TNI, AD, AL, AU, Kepolisian bersama dinas instansi dan kementerian terkait. Kita melihat, ada pasukan khusus dari Gultor (Kopassus), ada Denjaka (Detasemen Jala Mangkara) dari Angkatan Laut, ada Satuan Bravo 90 dari Angkatan Udara, ada Gegana dari Polri dan semua dinas instansi yang terlibat, kita mesti latih,” ungkap Kepala BNPT, Komjen Pol. Drs. Suhardi Alius, MH.

Lebih lanjut mantan Kabareskrim Polri ini mengatakan bahwa tidak ada seorangpun yang mengetahui kapan dan dimana teroris akan melakukan aksinya. Oleh karena itu, maka langkah-langkah untuk menyiapkan Kesiapsiagaan Nasional sesuai amanat Undang-Undang (UU) No.5 tahun 2018 tentang Penanggulangan Terorisme harus terus menerus dilakukan.

“Dan cara yang efektif untuk mempertahankan kondisi Kesiapsiagaan Nasional adalah dengan melakukan latihan yang melibatkan semua unsur nasional terkait secara intensif dan konprehensif,” ujar Suhardi Alius.

Mantan Kapolda Jawa Barat ini pun juga mengungkapkan bahwa latihan dan simulasi ini merupakan program rutin dari BNPT. “Jadi latihan ini program rutin BNPT.

Kemarin sebelum Asian Games pihakny juga menggelar di Kemayoran dan dihadiri Panglima TNI. Lalu tahun 2016 akhir kita latihan di Bandara Soekarno-Hatta dan 2018 kemarin kita gelar di Bandara Ahmad Yani Semarang,” jelas mantan Kepala Divisi Humas Polri ini.

Dikatakan pria kelahiran Jakarta, 10 Mei 1962 ini, pemilihan stasiun kereta api sebagai tempat pelatihan mitigasi ini dikarenakan Stasiun Kereta Api merupakan salah satu objek vital yang berpotensi menjadi sasaran aksi terorisme yang dapat menimbulkan instabilitas. Oleh karean itu seluruh aparat harus waspada di berbagai tempat dengan segala situasi.

“Bukan cuma siang saja, malam juga, Bahkan dalam kondisi hujan pun harus kita hadapi. Kalau kita kemarin di bandara, di terminal bus, sekarang di Stasiun Kereta Api. Jadi semua sarana dan prasarana yang kemungkinan menjadi titik titik serangan (terorisme) harus kita antisipasi,” kata mantan Wakapolda Metro Jaya ini menuturkan.

Let's block ads! (Why?)

http://www.tribunnews.com/metropolitan/2019/03/07/tidak-ada-seorangpun-yang-tahu-kapan-dan-dimana-teroris-akan-melakukan-aksinya-kata-kepala-bnpt

No comments:

Post a Comment