TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO - Amblesnya tanggul dan melubernya lumpur ke luar tanggul di Dusun Pologunting, Desa Gempolsari, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo diakibatkan tingginya volume semburan lumpur.
Humas Pusat Pengendalian Lumpur Sidoarjo (PPLS), Hengki Listria Adi menyebut, volume semburan akhir-akhir ini mencapai 70.000 meter kubik perhari.
Akibat tekanan itu, tanggul di titik 67-68 mengalami penurunan tanah sampai sekitar lima meter. "Kondisi ini sama sekali tidak terdeteksi sebelumnya. Tapi itu memang akibat tekanan semburan," kata Hengki.
Untuk mengatasi persoalan ini, pihaknya mengaku langsung berusaha mengoptimalkan pembuangan air. Air di selatan dialirkan ke Utara.
"Setelah semua itu selesai, baru dilakukan perbaikan tanggul yang ambles," sambungnya.
Selama ini, disebut dia bahwa PPLS juga sudah maksimal dalam menangani semburan. Diantaranya dengan mengerahkan enam kapal keruk, tiga di titik 25 dan tiga di titik 42.
Selain itu, pihaknya juga mengoperasikan tujuh pompa. Yakni tiga pompa di Glagaharum, dan empat pompa di Ketapang. "Dan di kaki tanggul juga ada drainase untuk mengalirkan air," lanjut dia.
Namun demikian, karena volume semburan tinggi, peristiwa amblesnya tanggul itupun tak terhindarkan. Bahkan tak terprediksi sama sekali.
"Kami berusaha menanganinya dengan maksimal. Masyarakat kami imbau untuk tetap tenang," ujar Hengki.
http://www.tribunnews.com/regional/2018/10/05/7-pompa-dan-6-kapal-keruk-dikerahkan-untuk-atasi-luberan-lumpur-lapindo-sidoarjo
No comments:
Post a Comment