Pages

Saturday, April 6, 2019

Tampilkan 'pakaian korban kecelakaan kereta', operator kereta api Belanda dikritik

Operator infrastruktur kereta api Belanda, ProRail, mempertahankan keputusan kontroversialnya dalam menampilkan replika pakaian rusak atau robek yang dikenakan oleh korban tewas dan terluka akibat kecelakaan kereta api.

Ada belasan replika pakaian rusak atau robek yang pernah dikenakan korban tewas atau terluka dalam kecelakaan kereta api ditampilkan secara online sebagai kampanye keselamatan bagi pengguna kereta api.

Tetapi kampanye berjudul 'Victim Fashion' ini melahirkan gelombang kritikan di masyarakat, karena dianggap terlalu mengerikan dan membuat korban luka kesulitan menyembuhkan trauma.

Atas kritikan seperti itu, pihak ProRail mengatakan kepada BBC bahwa langkah seperti itu "diperlukan" di tengah meningkatnya korban tewas atau terluka akibat kecelakaan kereta api.

Mereka menyebut jumlah korban di dan sekitar rel kereta api di Belanda hampir naik tiga kali lipat sejak 2016, dengan 17 korban meninggal yang tercatat pada tahun lalu.

Seperti apa kampanye 'pakaian korban' kecelakaan kereta api?

Kampanye itu menampilkan jaket, kemeja, gaun, dan item pakaian lainnya yang robek atau rusak. Mereka mempromosikannya dengan menyertakan slogan "Victim fashion, dibuat secara tidak sengaja".

Foto-foto item pakaian yang rusak itu, yang ditampilkan di situs ProRail, diberi keterangan tertulis tentang apa yang terjadi pada orang yang mengenakannya.

Misalnya, ada keterangan foto yang menyebutkan bahwa pakaian robek itu milik seorang remaja berusia 14 tahun yang terluka tertabrak kereta api setelah berusaha mengambil telepon selulernya di rel kereta. Kini dia masih terbaring koma.

Ada pula tampilan gaun berwarna oranye yang dikenakan gadis berusia 15 tahun. Dia terlindas kereta setelah mengikuti teman-temannya melintasi rel kereta, walaupun palang pintu kereta sudah ditutup. Dia tidak tahu kereta tengah melintas.

Seperti apa kritik atas kampanye ini?

Salah-seorang pimpinan infrastruktur Belanda, Stientje van Veldhoven mengatakan kampanye itu "tidak perlu seekstrim itu", sementara Kepala operator kereta api Belanda NS Marjan Rintel mengatakan kampanye seperti itu penting, namun pendekatannya kurang tepat.

Let's block ads! (Why?)

http://www.tribunnews.com/internasional/2019/04/07/tampilkan-pakaian-korban-kecelakaan-kereta-operator-kereta-api-belanda-dikritik

No comments:

Post a Comment