Oleh: Akmal Marhali
Apa kabar #PialaPresiden2019 ?
Yang pasti event pramusim yang sudah berlangsung tiga kali ini menggeser tugas wajib #PSSI menuntaskan #pialaindonesia2018 yang belum kelar dan dikorbankan baru akan dilanjutkan saat musim kompetisi 2019 digelar.
Satu hal lain yang perlu diingat PSSI bukanlah Event Organizer alias EO.
Berdasarkan pasal 4 ayat 2 poin a Statuta PSSI mengatur dan/atau mengoordinasikan seluruh kompetisi dan turnamen, baik pada tingkat nasional maupun pertandingan lainnya yang diselenggarakan di Indonesia. Pasal 4 ayat 1 poin g PSSI punya tugas mengawasi semua bentuk pertandingan yang berlangsung di wilayahnya.
Piala Presiden 2019 menjadi sangat bertentangan dengan statuta PSSI ketika Pejabat Ketua Umum PSSI, Iwan Budianto (IN), yang menggantikan Joko Driyono karena menjadi tersangka kasus manipulasi pertandingan bertindak sebagai Ketua Organizing Committee. IB juga Ketua Panitia Pelaksana Piala Indonesia 2018.
Selain IB di komposisi SC juga ada sejumlah exco PSSI seperti Condro Kirono, Dirk Soplanit, Gusti Randa, Refrizal, Yoyok Sukawi, Yunus Nusi, Papat Yunisial, Very Mulyadi dan Juni A. Rahman. Bayangkan pejabat Ketua Umum PSSI turun langsung sebagai Ketua Panpel? Seperti tidak ada orang lain lagi.
Lalu siapa yang melakukan pengawasan? Bagaimana bisa PSSI mengawasi dirinya sendiri? Lihat pasal 36 ayat 1 poin n tentang tugas Exco: mendelegasikan tugas yang terjadi di luar daerah kekuasannya ke badan-badan lain di PSSI atau pihak ketiga.
Nah, jangan sampai Piala Presiden 2019 saat ini menjadi "bancakan" proyek. Exco PSSI tidak semestinya menjelma menjadi EO. Mereka harusnya berperan sebagai pengawas turnamen yang cukup mendapatkan Leason Fee.
Berdasarkan data yang dimiliki #saveoursoccer dari total anggaran Piala Presiden 2019 senilai Rp 47 miliar, PSSI mendapatkan Levy Rp 5 miliar. Lebih terhormat apabila exco PSSI fokus membenahi organisasi di tengah skandal yang terjadi saat ini dan konsentrasi mempersiapkan KLB dibandingkan sibuk menjadi EO.
Ketua SC, @maruararsirait perlu melakukan peninjauan kembali komposisi panpel agar Piala Presiden tidak cacat secara hukum. Demi nama baik Piala Presiden!
* Akmal Marhali, Koordinator Save Our Soccer (SOS)
http://www.tribunnews.com/tribunners/2019/03/04/pssi-bukan-event-organizer
No comments:
Post a Comment