TRIBUNNEWS.COM, INDRAMAYU- Tujuh orang gadis berhasil diamankan Polres Indramayu usai mengungkap kasus human traficking atau perdangangan manusia.
Polisi juga mengamankan empat tersangka yang diamankan yakni yang berinisial FS (31), FG (33), AR (34), dan WN (16).
Kapolres Indramayu, AKBP M Yoris MY Marzuki, mengatakan modus operandi para tersangka ialah menawarkan kerjaan sebagai babysitter dan sales promotion girl (SPG).
Namun, setibanya di Jakarta korban justru dipekerjakan sebagai terapis pijat plus-plus dan pekerja seks komersial (PSK) atau prostitusi.
Baca: Kebiasaan Langsung Pindah dari D ke P, Ini Akibatnya pada Transmisi Matik
"Di tempat pijat plus-plus itu tersangka mendapat Rp 2 juta untuk satu gadis yang dibawa," kata M Yoris MY Marzuki dalam konferensi pers di Mapolres Indramayu, Jalan Gatot Subroto, Kabupaten Indramayu, Rabu (6/2/2019).
Menurut dia, para tersangka juga membuat PT fiktif sebagai penyalur tenaga kerja untuk pijat plus-plus dan karaoke.
Bahkan, mereka tak segan-segan memalsukan dokumen dan surat persetujuan orang tua korban.
"Korban yang di bawah umur itu dituakan jadi 18-19 tahun, agar dapat diterima bekerja," ujar M Yoris MY Marzuki.
Ia mengatakan, keempat tersangka dijerat Pasal 2, Pasal 6, dan Pasal 10 UU RI No 21. Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (PTPPO).
Ancaman hukumannya ialah penjara maksimal 15 tahun penjara dan denda paling banyak Rp 600 juta rupiah. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul NGERI! Tujuh Gadis Ini Dijual Rp 2 Juta per Orang kepada Pengusaha Panti Pijat,
http://www.tribunnews.com/regional/2019/02/07/dijanjikan-kerja-jadi-spg-ternyata-dijadikan-psk-7-cewek-indramayu-dijual-per-orang-rp-2-juta
No comments:
Post a Comment