Laporan Wartawan Tribun Bali Busrah Ardans
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Kasus perdagangan anak di bawah umur yang berhasil diungkap Ditreskrimum Polda Bali, Jumat (4/1/2019) kemarin, ternyata telah diketahui oleh Ketua P2PT2 Denpasar, Luh Putu Anggreni.
Saat dikonfirmasi Tribun Bali, Putu Anggreni mengatakan telah menitipkan korban anak di bawah umur tersebut di Rumah Aman Tabanan.
Diceritakan Putu Anggreni, seorang anak asal Bekasi sebut saja Anggrek (16) melarikan diri lewat jendela saat tahun baru.
Ia kemudian menampung Anggrek yang telah berdialog dengannya.
"Awalnya kami dihubungi oleh saudara si anak ini di Bekasi yang katanya kehilangan adiknya. Padahal adiknya ini baru datang ke Bali tanggal 28 Desember kemarin. Dia sempat share lokasi yang tempat dia dibawa ke sana ke saudaranya di sana. Dan saudaranya mengirim ke kami," jelas Anggreni, detail.
Pihaknya menaruh kecurigaan karena lokasi yang dikirimkan merupakan tempat prostitusi.
"Kami curiga karena di sekitar situ wilayah prostitusi. Kami kemudian tanyakan lagi posisi adiknya untuk memperjelas. Dan akhirnya dapat datanya. Tapi kebetulan anak itu yang duluan kontak saya. Mungkin sudah dikasih nomor oleh kakaknya. Dia bilang ibu tolong saya bu, tolong selamatkan saya. Saya tidak tahu berada di mana. Pakai gambar-gambar yang nangis gitu. Dia bilang saya mau diapa-apain gitu, kurang tahu istilahnya apa. Apalagi dia masih umur anak gitu," ungkapnya mempraktekkan pesan singkat anak tersebut.
Ia mengaku kakak korban mendapat nomor kontak aktivis Bali.
"Tapi memang kita sering adakan pertemuan-pertemuan di berbagai daerah jadi mungkin dari situ ada link-nya," ujarnya.
http://www.tribunnews.com/regional/2019/01/06/kabur-setelah-dipaksa-layani-lelaki-hidung-belang-abg-ini-bongkar-prostitusi-anak-di-bali
No comments:
Post a Comment