TRIBUNNEWS.COM, WELLINGTON - Tahun 2018 adalah tahun istimewa karena tepat 60 tahun lalu hubungan diplomatik Indonesia dengan Selandia Baru dibuka secara resmi. Dalam memperingati ulang tahun tersebut, Kedutaan Besar RI di Wellington telah melaksanakan berbagai kegiatan diantaranya seminar publik, pameran foto, panggung seni dan lain sebagainya di berbagai kota. Rangkaian perayaan tersebut dibuka dengan kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo bulan Maret lalu yang mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat Indonesia yang berada di Selandia Baru. Sebagai penutup, KBRI telah menyiapkan program khusus, konser persahabatan yang berjudul “The Symphony of Friendship”.
Untuk pertama kalinya sebuah konser istimewa dipersiapkan untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia adalah bagian dari Pasifik yang berbagi kesamaan budaya dan adat istiadat. Dubes RI untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya meyakini konser yang akan mengkolaborasikan musik Maori (suku asli di Selandia Baru) dengan musik dari Indonesia bagian timur ini akan semakin memperkuat tali persaudaraan kita dengan bangsa-bangsa di Pasifik.
The Symphony of Friendship akan berlangsung di gedung pertunjukan ikonik di Wellington, The Opera House, menampilkan tiga penyanyi dari Indonesia; Edo Kondologit, Gita Gutawa dan Andmesh Kamaleng serta 2 penyanyi dari suku Maori; Maisey Rika dan Tama Waipara. Kesemuanya akan diiringi oleh Wellinton Orchestra, salah satu orkestra ternama di Selandia Baru. Konser berdurasi 90 menit ini akan mendaulat Erwin Gutawa sebagai aranjer sekaligus konduktor orkestra.
KBRI Wellington optimis konser ini akan dipadati oleh 1.300 penonton yang setengah diantaranya adalah pelajar di Wellington. “Para pelajar yang rata-rata berusia 15 tahun adalah pemilik masa depan hubungan Indonesia-Selandia Baru. Semakin dini mereka mengenal Indonesia maka semakin cepat mereka akan jatuh cinta.” Jelas Tantowi.
Disambut baik berbagai pihak:
Penyelenggaraan konser Persahabatan yang baru pertama kalinya ini disambut baik oleh beberapa kementerian dan lembaga terkait di Indonsia. Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo, akan secara langsung hadir dan memberikan sambutannya di konser tersebut bersama Ketua Parlemen Selandia Baru, Trevor Mallard. Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi mengapreasi inisiatif ini karena akan semakin memuluskan diplomasi Indonesia di wilayah Pasifik khususnya Pasifik Selatan. Beliau juga memberikan pujian atas berbagai upaya KBRI Wellington dalam melakukan Total Diplomacy yang out of the box.
Kepala BEKRAF, Triawan Munaf, juga memuji langkah-langkah yang dilakukan oleh KBRI Wellington yang sarat bersentuhan dengan ekonomi kreatif. Triawan menganggap konser ini akan menunjukkan kemajuan industri kreatif Indonesia kepada negara-negara di Pasifik dan untuk itu kedepan kita siap berkolaborasi. Sebagaimana kita ketahui Selandia Baru adalah salah satu negara yang paling maju industri kreatifnya. Khususnya setelah film-film produksi mereka seperti Lord of the Rings, The Hobbit dll meledak di pasar.
Kementrian Pariwisata yang dipimpin Menpar Arief Yahya mengapresiasi diplomasi dengan The Symphony of Friendship itu. New Zealand adalah salah satu pasar potensial, dan sudah memiliki direct flight ke Bali. Maskapai Emirates dan New Zealand Air sudah terbang langsung dari Uckland - Denpasar.
“Ketika ada akses langsung, dan ke destinasi greater nomor 1, Bali, maka akan lebih mudah menarik wisman ke Indonesia. Mirip dengan pasar Australia, New Zealand suka dengan adventure, bahari, surfing dan culture, semua tersedia dengan baik di Bali,” kata Arief Yahya.
Arief Yahya tidak terlalu khawatir dengan atraksi dan amenitas di destinasi Bali. Jadi jika menggunakan framework 3A, atraksi-amenitas-akses, Bali sangat siap.
Kemenpar juga sudah memiliki komunitas Genwi Chapter New Zealand, anak-anak muda, pelajar mahasiswa dan diaspora di Negeri Kiwi tersebut. Dubes Tantowi Yahya ikut meresmikan komunitas netizen yang saat ini rajin memviralkan Wonderful Indonesia di sana. “Event The Symphony of Friendship ini bisa menjadi pintu masuk agar lebih kuat konten promosinya,” kata Arief Yahya.
Sedangkan Dirjen Kebudayaan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Himar Farid menganggap konser ini langkah penting bagi diplomasi budaya, dengan memperlihatkan hubungan sejarah dan Kebudayaan yang erat antara dunia Melanesia dan Austronesia.
Konser Persahabatan ini akan digelar dihadapan para petinggi pemerintah kedua negara, anggota parlemen, akademisi, berbagai organisasi kemasyarakatan, pelajar, mahasiswa dan masyarakat Indonesia yang ada di Selandia Baru. "Karena bagian dari perayaan ulang tahun, kami tidak menjual tiket. Hanya berbasis undangan" jelas Tantowi.
Masyarakat di Indonesia tidak perlu kecewa karena konser ini akan di rekam dan disiarkan oleh TVRI beberapa hari kemudian. "Sebagai saluran pemersatu bangsa, kami senantiasa akan menyiarkan program-program bagus dan penting diketahui masyarakat. Konser Persahabatan ini memenuhi persyaratan itu" ujar Direktur Utama LPP TVRI, Helmy Yahya.
Secara khusus Tantowi mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak swasta yang telah mendukung gagasan ini; BNI, Bank Mayapada, Djarum Foundation, Panasonic, Bukaka, Finna, Hotel Sotis Kupang dan Pro XL.
http://www.tribunnews.com/seleb/2018/11/06/konser-persahabatan-the-symphony-of-friendship
No comments:
Post a Comment