TRIBUNNEWS.COM, TANJUNG REDEB - Menjelang bulan Ramadan, Pemerintah Kabupaten Berau melalui Bagian Ekonomi dan PT Pertamina, gencar menggelar operasi pasar, untuk mengatasi kelangkaan elpiji.
Operasi pasar ini digelar di berbagai kecamatan, tidak terkecuali di Kecamatan Tanjung Redeb, Gunung Tabur, Sambaliung dan Teluk Bayur.
Operasi pasar elpiji, selalu dipadati oleh warga. Pasalnya, hingga hari Minggu (5/5/2019), atau sehari sebelum memasuki bulan puasa, masih terjadi kelangkaan elpiji.
Selain langka, harga elpiji di pasaran pun mengalami lonjakan harga.
Elpiji 3 kilogram misalnya, di pengecer dijual dengan harga di atas Rp 35 ribu.
Padahal, pemerintah telah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 22.250 per tabung.
Indah, dari Bagian Ekonomi Setkab Berau membantah terjadi kelangkaan. Menurut Indah, pasokan elpiji selalu bertambah setiap hari.
Baca: Kemenag Sidang Isbat Sore Ini, Simak Lokasi Ru’yatul Hilal Awal Ramadan di Seluruh Indonesia
"Pasokan elpiji datang terus, tapi distribusinya saja yang tidak tepat sasaran," tegasnya.
Karena itu, pihaknya meminta agar PT Pertamina, mengingatkan para agen dan pangkalan agar tidak lagi melayani pengecer.
"Masyarakat bisa membeli langsung ke pangkalan dengan harga sesuai dengan HET," jelasnya.
No comments:
Post a Comment