Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga survei LSI (Lingkaran Survei Indonesia) Denny JA menyebut keterkenalan program Joko Widodo dalam survei Pilpres 2019 yang digelar November kemarin dikenal oleh sebagian besar masyarakat.
“Seperti Kartu Indonesia Sehat dikenal 90 persen masyarakat; Kartu Indonesia Pintar dikenal 87,6 persen rakyat; beras sejahtera dikenal 69 persen masyarakat; program keluarga harapan dikenal 66,1 persen; pembangunan infrastruktur 59,4 persen; dan pembagian sertifikat tanah dikenal 55,3 persen masyarakat,” ujar peneliti senior LSI Denny JA, Rully Akbar di Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (6/12/2018).
Namun Rully mengatakan bahwa enam program-program Jokowi itu belum dikampanyekan secara maksimal dengan tidak termonitornya program-program itu menjadi ‘trending topic’.
Isu yang muncul dan menjadi pembicaraan di masyarakat justru seperti jokowi gratiskan tarif Jembatan Suramadu, Sandiaga Uno melompati makam, ‘Games if Thrones’ Jokowi, janji Esemka, dan empat tahun kepemimpinan Jokowi.
“Ada juga isu politik genderuwo, politik sontoloyo, tampang Boyolali, pembakaran bendera, dan isu hoaks Ratna Sarumpaet, jadi pembicaraan mengenai program tak terlihat signifikan di media monitoring,” kata dia.
Menurut Rully Akbar dengan tidak adanya program-program yang ditawarkan kedua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden ternyata tak membuat elektabilitas keduanya berubah secara signifikan.
Baca: Kasus Suap di Jepara, Sang Bupati Pakai Kode 1.000 Halaman Disertasi ke Hakim PN Semarang
Rully berpendapat sudah waktunya kedua belah paslon untuk menyampaikan visi dan misi melalui program-program konkret untuk merebut suara paslon lawan maupun swing-voters.
Baca: Ada Maladministrasi di Polisi, Novel Baswedan Ungkap Cerita Pertemuannya dengan Adrianus Meliala
“Kalau sudah masuk ranah program maka masyarakat bisa melihat diferensiasi antara kedua paslon, Jokowi diuntungkan karena sedang menjabat sebagai presiden sehingga bisa menunjukkan prestasinya,” ujar Rully.
“Kemudian Prabowo bisa mencari alternatif lain dari kebijakan-kebijakan yang sudah ditelurkan Jokowi dan yang lebih menarik serta dirasa masyarakat tepat untuk memecahkan suatu persoalan,” kata dia.
Rully mengatakan, survei ini dilakukan bulan November 2018 dengan 1.200 responden dan margin of error 2,9 persen.
http://www.tribunnews.com/pilpres-2019/2018/12/07/survei-lsi-denny-ja-program-jokowi-dikenal-sebagian-besar-masyarakat-tapi-tidak-jadi-trending-topic
No comments:
Post a Comment