TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga minyak terus mengalami penurunan. Sejak awal Oktober hingga saat ini, harga minyak sudah turun mencapai 30%.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) di pasar berjangkan per Kamis (6/12) telah berada di level US$ 52,57 per barel. Sementara harga minyak Brent berada di kisaran US$ 61 per barel.
Dari dalam negeri, harga Indonesia Crude Price (ICP) juga mengalami pelemahan. Rata-rata ICP per November 2018 mencapai US$ 62,98 per barel atau turun sebesar 18,7% atau mencapai US$ 14,58 per barel dari US$ 77,56 per barel pada Oktober 2018.
ICP SLC pada November 2018 juga mengalami penurunan. Rata-rata ICP SLC pada November 2018 hanya sebesar US$ 62,98 per barel atau turun sebesar 19,3% atau mencapai US$ 14,16 per barel dari US$ 78,09 per barel pada bulan sebelumnya.
Dengan penurunan harga minyak mentah ini, pemerintah meminta agar badan usaha penyalur BBM menurunkan harga BBM non subsidi.
Pemerintah mencatat sudah ada tiga badan usaha yang menurunkan harga BBM, yaitu PT AKR Corporindo, PT Vivo Energy Indonesia dan Garuda Mas.
Penurunan harga BBM berlaku pada awal Desember 2018. Penurunan harga berkisar antara Rp 25 per liter hingga hampir Rp 1.000 per liter.
Namun PT Pertamina (Persero) sebagai salah satu badan usaha penyalur belum berencana untuk menurunkan harga BBM non subsidi.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Adiatma Sardjito bilang Pertamina masih melakukan evaluasi harga BBM non subsidi. "Nanti ya, dievaluasi dulu,"kata Adiatma.
Baca: Bila Capres No 2 Terpilih, Ekonom Danamon Prediksi BBM Naik Setelah Oktober 2019
Pertamina memang sempat menahan harga BBM non subsidi tetap sama selama tiga bulan ketika badan usaha lain menaikkan harga BBM. Pertamina tercatat baru menaikkan harga BBM pada 10 Oktober 2018 lalu.
Untuk harga BBM non subsidi Pertamina tetap sama. Premium dijual Rp 6.500 per liter, Pertalite Rp 7.800, pertamax Rp 10.400 per liter, pertamax turbo Rp 12.250 per liter, pertamax racing Rp 42.000 per liter, dexlite Rp 10.500 per liter, pertamina dex Rp 11.850 per liter.
Selain Pertamina, Shell juga belum menurunkan harga BBM yang dijualnya. Berdasarkan informasi dari website resmi Shell, harga BBM Shell tetap sama per 27 Oktober 2018.
Shell tetap menjual BBM di wilayah Jabodetabek untuk jenis Super seharga Rp 10.750-Rp10.850 per liter, V Power seharga Rp 12.300-Rp 12.450 per liter, Diesel seharga Rp 12.100-12.250 per liter, dan Reguler seharga Rp 10.550 per liter.
Berita ini sudah tayang di kontan berjudul Pertamina dan Shell belum turunkan harga BBM
No comments:
Post a Comment