TRIBUNNEWS.COM, PANGANDARAN - Sejumlah kawasan di Pangandaran diterjang banjir menyusul hujan lebat yang mengguyur sejak hari Senin ( 5/11/2018 ) siang. Banyak pemukiman warga yang terendam banjir diantanya, sekolah dan tempat ibadah pun turut terendam hingga setinggi 1 meter.
Banjir terparah terlihat di Dusun Karangnangka, Desa Bojong, Kecamatan Parigi, yang kebanyakan masyarakatnya peternak ikan lele dan hampir semua ternak lelenya hanyut terbawa banjir.
Sujana Efendi (30), salah satu pemilik kolam lele yang kolamnya terendam banjir saat ditemui dilokasi kejadian. "Disini terdapat beberapa kegiatan usaha masyarakat kecil yaitu beternak ikan lele, tapi kolam terendam air dan lelenya habis hanyut terbawa banjir. " kata Sujana sedih dan mengaku menderita kerugian materiil atas kejadian banjir kali ini yang bertepatan dengan musim panen budidaya ikan lele bersama kelompoknya
“Semalaman saya tidak bisa tidur, coba dilihat sendiri kondisi kolam ikan lele ini, air kotor yang masuk ke kolam mengakibatkan ikan mati hingga 80% , padahal sudah siap untuk di panen dan kami punya kewajiban terhadap lembaga koperasi terkait modal usaha ini, “ ungkapnya.
Dilokasi berbeda Bagus Suroso (38) aktivis peduli lingkungan dan penggerak masyarakat tani di Pangandaran mengatakan “Sesungguhnya kejadian ini adalah hal sama yang terjadi tahun lalu dan kini terulang lagi, Desa Bojong menjadi kawasan langganan banjir disaat musim hujan tiba dengan intensitas sedang sekalipun, “ jelas Bagus
Dan lanjut Bagus, sangat miris memang dengan kondisi Desa Bojong yang merupakan daerah wisata alam Citumang yang sudah terkenal, dan lagi secara geografis alamnya cukup asri berlangganan banjir.
Masyarakat disini banyak mendapatkan manfaat dari alam selain dari sektor pariwisata, petani tanaman hata yang merupakan bahan untuk kerajinan masyarakat mudah tumbuh subur disini, bahkan hata mentah pun sudah banyak dikirim ke Bali.
"Karena bencana banjir ini tidak semata-mata terjadi selain Takdir dari Yang Maha Kuasa, namun juga keterlibatan manusianya terhadap alam, karena Desa Bojong pun terdapat hutan yang harus tetap lestari, wajib dijaga bersama dari praktek ilegal loging. Bahkan pemerintah tingkat provinsi tahun lalu sempat mengingatkan akan bahaya banjir terulang jika hutan yang ada di Pangandaran tidak dijaga, " pungkas Bagus Suroso. ( MDA. Rahman )
http://www.tribunnews.com/metropolitan/2018/11/07/hujan-tak-kunjung-reda-pangandaran-diterjang-banjir
No comments:
Post a Comment