TRIBUNNEWS.COM - Nama Nadia Murad tengah ramai diperbincangkan setelah mantan budak seks ISIS ini meraih penghargaan Nobel Perdamaian.
Seperti yang sudah diberitakan Grid.ID sebelumnya, Nadia Murad adalah warga Desa Kocho, Irak, yang pernah diserang oleh simpatisan ISIS.
Saat semua pria dibunuh oleh ISIS, perempuan-perempuan Desa Kocho termasuk Nadia Murad diciduk dan dijadikan budak seks.
Wanita 25 tahun tersebut bersama perempuan-perempuan lainnya diangkut dengan truk untuk dibawa ke Mosul yang didaulat sebagai ibukota ISIS.
Mereka kemudian disiksa, dipukuli, dan diperkosa berkali-kali.
Tak tahan dengan siksaan yang dialaminya, Nadia Murad kemudian kabur dan melintasi perbatasan Irak-Suriah untuk kemudian bergabung dengan pengungsi etnis Yazidi yang ada di sana.
Setelah itu Nadia Murad mendapat bantuan dari sebuah organisasi dan tinggal di Jerman, berkumpul dengan saudarinya yang sempat terpisah.
Sejak tinggal di Jerman, Nadia mendedikasikan dirinya sebagai aktivis anti kekerasan terhadap perempuan bernama "Perjuangan Rakyat Kami".
http://www.tribunnews.com/internasional/2018/10/06/6-fakta-nadia-murad-mantan-budak-seks-isis-yang-kini-raih-nobel-perdamaian
No comments:
Post a Comment